Tuhan, tanpa-Mu bagaimana hamba
bisa. Andai saja Engkau tinggalkan hamba bagaimana hamba bisa bertahan.
Sedangkan Engkau Mengetahui bahwa hamba ini begitu lemah dan rapuh. Dengan sisa
diri-Mu saja hamba merasa tak mampu berbuat dan seolah telah hilang segalanya.
Bagaimana lagi jika Engkau telah sempurna hilang dalam pandangan dan hati
hamba. Aku sudah tak bisa lagi menuntut bahkan meminta dalam doa. Aku ingin
pasrah total pada-Mu namun jangan biarkan ini menjadi pertanda ketidak
sempurnaan iman hamba atau signal bahwa hanya sebentar lagi waktu kebinasaan
itu. Jangan ya Allah. Jadikan ini sebagai proses hamba menuju-Mu. Walau sangat
terlambat tak apa ya Allah, aku terima asal pada akhirnya aku bias temukan
diri-Mu dengan sempurna sehingga nafas dan detak jantung ini adalah
asma-Mu.
Tak bisa kuungkapkan lagi pada-Mu
atau pada semua. Semuanya sudah terasa hampa dan sirna dari hati. Hanya agar
Engkau hadir dan menetapkan diri dalam hati yang semakin melemah ini. Jangan
jadikan ini pertanda bahwa semua proses yang harus aku lalui ini akan berakhir.
Karena Engkau mengetahui tentang hamba yang lemah dan tak mungkin lagi
meneruskan-Nya. Atau ini karena sikap hamba yang meratap saat Engkau tempatkan
pada jalan terjal dan melelahkan ini sehingga Engkau kabulkan ratapan ini.
Bukan Engkau yang salah namun hamba. Karenanya aku tak mungkin bisa jika lepas
dari bimbingan-Mu atau sekedar Engkau berikan hamba kekuatan untuk bertahan,
sampai pada akhirnya adalah benar janji-Mu pada hamba; pastilah Engkau berikan
yang terbaik bukan yang hamba rengekkan namun tak baik untuk hamba.
Rabb, bimbing hamba agar bisa tak
melenceng sedikit saja hati hamba ini. Hamba benar takut sekali keluar dari
penjagaan-Mu. Hamba sangat berharap Engkau menjagaku. Engkau Maha Mengetahui
segala apa yang terjadi atau segala yang hamba tidak tahu. Jika hamba berjalan
sendiri tanpa bimbingan-Mu bagaimana hamba bisa berjalan sedangkan
penglihatanku ini begitu kabur. Bukan benturan keras yang akan hamba takutkan
namun bagaimana jika hamba salah arah sehingga jalan menuju-Mu semakin tak
kunjung kutemukan.
Engkau yang Mengetahui bagaimana
hamba sampai saat ini masih tetap bertahan, mempertahankan-Mu dalam lelah dan
sakit karena kebodohanku.
Surabaya, 30 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar