Jangan dianggap sepele orang yang
bisa menulis 1 hari 1 halaman tanpa ada jedah sehari pun. Bukan hanya soal
kepandaia-ia bisa menyelesaikan tulisannya tapi juga pada keistiqamahan dalam
melakukan pekerjaan. Menulis 1 hari 1 halaman hanya bagian kecil untuk belajar
istiqamah. Ada banyak pekerjaan atau amalan yang bisa dijadikan sarana untuk
belajar istiqamah. Tapi pekerjaan yang dipilih harus punya nilai
pahala dan bisa pula meningkatkan kualitas. Sehingga di samping kita belajar
istiqamah kita juga mendapat pahala dan peningkatan kualitas. Aku sudah
membuat list gerakan amal harian yang bisa membantuku untuk istiqamah dalam
amalan. Aku ingin amal yang istiqamah dan bisa belajar istiqamah dalam amalan.
Namun istiqamah perlu terus
diusahakan karena demikian susahnya istiqamah. Kenapa istiqamah itu susah?.
Karena akan pasti setiap orang yang menjalani rutinitas menemukan jenuh. Kalau
seseorang itu tidak tahu akan manfaat apa yang dirutinitaskan, pasti ia jenuh
dan kalau tidak karena ada paksaan pasti ia akan memutuskan untuk berhenti.
Tapi banyak yang menjalani rutinitas itu dengan terpaksa sehingga tak bisa ia
nikmati. Ada yang tetap menjalani rutinitas karena tuntutan hidup. Kita pun
tentu ingin segala rutinitas yang kita lakukan khususnya ibadah bisa kita
nikmati dan dilakukan dengan sadar. Oleh karena itu, kita mesti tahu betul
manfaat dari apa yang kita kerjakan. Maka dalam agama diajarkan kalau kita
mesti mengilmui setiap amal yang kita kerjakan. Amal yang diilmui lebih baik
dari amal yang dilakukan tapi tidak tahu ilmunya. Bukan hanya berdampak pada
keistiqamahan yang akan diperoleh tapi lebih daripada itu amal yang diilmui
akan berefek pada diterima atau tidaknya amal tersebut. Maka sungguh, amal yang
diilmui itu punya keuntungan ganda, bisa menjadi syarat diterimanya amal dan
bisa menjadi spirit bagi yang melakukan untuk istiqamah.
Banyak yang tidak shalat karena
ia tidak banyak tahu tentang ilmunya shalat atau ilmu tentang manfaat shalat.
Tidak sedikit juga karena tidak tahu ilmunya, banyak orang shalatnya
bolong-bolong, mengakhirkan shalatnya
dan melakukan sholat dengan terpaksa. Apalagi shalat itu adalah pekerjaan yang
dilkukan secara berulang-ulang, mesti setiap orang akan mengalami jenuh. Kalau
tidak karena ia beriman dan tahu manfaat shalat, orang banyak yang akan
tinggalkan shalat. Termasuk bagian dari manfaat adalah janji pahala dan surga
yang akan diberikan Tuhan bagi setiap yang shalat. Mungkin ada pertanyaan,
kenapa banyak orang yang tahu manfaat shalat tapi ia juga tidak kunjung
shalat?. Mengenal manfaat tidak hanya sekedar tahu saja, tapi lebih daripada
itu harus mengimani manfaat yang terkandung. Ia yakin betul bahwa manfaat yang
ia ketahui benar-benar ada. Dari sini kemudian orang mau dan menikmati
shalatnya. Teori ini juga berlaku untuk amalan dan aktivitas pekerjaan yang
lain; tahu manfaat kemudian mengimaninya. insyaAllah ia akan bisa istiqamah.
# Nuril Iman sby, 26 Sept. 2012.
At : 06.43
Tidak ada komentar:
Posting Komentar