Selama ini pemerintah hanya fokus memberikan suasana nyaman
dan aman di malam tahun baru. Untuk itu, sebagian personel kepolisian
dikerahkan. Tapi, tampaknya, pemerintah belum berpikir mengamankan warganya
-khususnya di kalangan muda-mudi- dari kemungkinan bertindak asusila.
Pada malam tahun baru 2011 saya mencoba berkeliling Kota
Surabaya untuk melihat aktivitas masyarakat. Ketika singgah di Taman Pelangi,
saya melihat pasangan muda-mudi dengan bebasnya berbuat mesum. Mereka melakukan
hal-hal yang tak semestinya. Saya kira, hal yang sama terjadi juga di banyak
tempat di Surabaya.
Jika untuk menjaga keamanan dan kenyamanan acara tahun baru
ada Operasi Lilin, maka mestinya ada hal yang lebih penting dari itu.
Hendaknya, pemerintah menurunkan seluruh personel gabungan dari Satuan Polisi
Pamong Praja (Satpol PP), penegak disiplin dan elemen lain yang ditunjuk untuk
menyusuri sudut-sudut kota khususnya kawasan rawan yang kerap dijadikan tempat mesum.
Cegahlah tindakan asusila yang dilakukan muda-mudi itu.
Langkah preventif seperti itu sudah sedikit berhasil ketika
diterapkan di Taman Bungkul Surabaya. Memang, tujuan awal penempatan Satpol PP
di Taman Bungkul pada malam hari itu karena Taman Bungkul berdekatan dengan
makam Sunan Bungkul.
Mari, kampanye antimesum di malam tahun baru ini kita
jadikan gerakan bersama dan tidak hanya mengandalkan pemerintah saja. Seluruh
elemen masyarakat dihimbau untuk berani menegur jika dijumpai muda-mudi melakukan
hal-hal yang yang tak pantas.
Ayo, peduli pada sekitar kita. Peduli-lah terhadap
perkembangan akhlaq muda-mudi kita. Jadikan malam tahun baru 2013 bebas mesum.
Tapi tak menciutkan nyali untuk terus menulis dan menulis.
Berdakwah lewat menulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar